Tidak Ada Hujan Bulan Juni

*Sebuah puisi dari sudut pandang Pingkan, untuk Sapardi dan Sarwono

 

Ada yang lebih tabah

dari hujan di bulan Juni

kutelan sendiri rindu-rindu ini

di bawah runtuhnya bunga-bunga merah muda

di negeri asing yang kau sumpahi dalam hatimu

 

Ada yang lebih bijak

dari hujan di bulan Juni

aku tempuh sendiri jalan-jalan ini

meski ragu menjalari kepala dan nadiku

walau jalan itu berkerikil kita

lalu aku mati di antara

 

Ada yang lebih arif

dari hujan di Bulan Juni

aku taruhkan segenap harap

walau yang terucap darimu hanya semoga

yang kau biarkan diserap habis pohon bunga itu

Yang baik dari hujan di bulan Juni

hanya ritual-ritual berbeda

yang coba kita satukan di jalan setapak ini

demi kasih dan apa-apa yang kita namai jatuh cinta

aku gadaikan aku

di negeri asing yang kau sumpahi dalam hatimu

lalu, apa yang kau taruhkan di situ, Sar?

Selain ketidakmampuan dan cara jitu mengambil hati ibuku?

Ilustrator: Rizqi Hasan

Leave a Reply