
Cerpen “Percakapan di Kereta”
Kereta sudah mulai berjalan ketika aku menemukan kursiku: 19A. Jalur Ketapang-Jember adalah kesukaanku—lebih tepatnya, aku memang hanya pernah menempuh jalur ini. Tepat di depan kursiku, yang sandarannya tegak 45 derajat (gerbong ekonomi yang agak membuat pegal pinggang!) ada seorang wanita dengan dua anaknya, lebih tepatnya: balita dan bayinya. Aku memang sedang terburu, tak terpikirkan olehku…