Jember, Tegalboto – Unit Kegiatan Mahasiswa Pers Kampus (UKMPK) Tegalboto Universitas Jember (Unej) menggelar peringatan dies natalis ke-31 pada Sabtu (9/11/2024) di Gedung Soedjarwo Unej. Acara ini tidak hanya memperingati ulang tahun organisasi, tetapi juga menjadi ajang peluncuran majalah terbaru dan penyelenggaraan talk show bertema “Problem Agraria Jember: Tantangan dan Strategi Konservasi”. Talk show ini menghadirkan dua narasumber inspiratif, yaitu Wahyu Giri yang merupakan aktivis lingkungan dan Sunudyantoro yang merupakan Redaktur Pelaksana Tempo.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat eksistensi organisasi yang berintegritas serta mengembangkan kapasitas mahasiswa dalam bidang jurnalistik. Selain itu, acara ini diharapkan dapat menciptakan generasi jurnalis muda yang kreatif dan berkualitas.
Acara dibuka oleh Master of Ceremony lalu dilanjutkan dengan beberapa sambutan dari ketua panitia, pimpinan umum, serta pembina UKMPK Tegalboto, Dr. Rokhani, S.P., M.Si. Peluncuran majalah terbaru dilakukan secara simbolis dengan pemotongan pita dan penandatanganan oleh Dr. Rokhani, S.P., M.Si. diikuti dengan sesi talk show yang menghadirkan dua narasumber berpengalaman.
Wahyu Giri, seorang aktivis lingkungan dari Jember menjadi narasumber pertama dalam talk show tersebut. Ia berbagi pandangannya tentang problematika agraria yang dihadapi masyarakat Jember serta mengulas majalah yang baru saja diluncurkan oleh UKMPK Tegalboto. “Krisis agraria yang terjadi di Jember bukan hanya soal lahan, melainkan juga soal hak hidup masyarakat adat dan petani. Kita semua harus terlibat dalam upaya menjaga kelestarian alam demi keberlanjutan generasi mendatang,” ujarnya. Wahyu menekankan bahwa peran pemuda sangat diperlukan dalam mengadvokasi isu-isu lingkungan dan agraria yang kian mendesak di wilayah Jember.
Narasumber kedua adalah Sunudyantoro yang merupakan redaktur pelaksana Tempo. Ia menyampaikan pandangannya mengenai kebebasan pers dan tantangan yang dihadapi jurnalis dalam mengawal isu-isu agraria. Sunudyantoro juga menyoroti peran penting pers dalam menjaga keberlanjutan informasi yang objektif dan mendukung perjuangan agraria di Indonesia. “Pers memiliki peran penting untuk menyampaikan suara-suara masyarakat yang seringkali terpinggirkan dalam isu agraria. Namun, kebebasan pers saat ini masih menghadapi banyak tantangan, termasuk ancaman terhadap kebebasan berekspresi,” ungkap Sunudyantoro.
Sesi talk show diakhiri dengan diskusi interaktif. Para peserta berkesempatan bertanya langsung kepada kedua narasumber. Pertanyaan-pertanyaan terkait peran pemuda dalam advokasi lingkungan dan tantangan yang dihadapi jurnalis dalam peliputan isu agraria menjadi sorotan utama dalam diskusi ini. Acara yang berlangsung hingga pukul 12.00 WIB ini ditutup dengan pemberian cendera mata kepada kedua narasumber dan sesi dokumentasi.
Melalui kegiatan ini, UKMPK Tegalboto berharap dapat terus berkontribusi dalam mengedukasi masyarakat serta memperkuat peran pers kampus sebagai wadah jurnalistik yang berintegritas dan peduli pada isu-isu sosial serta lingkungan.
Penulis: Ardita Shello Sefina (Magang)
Editor: Alya Aurellia Ananta
Foto: PDD