Jember-Tegalboto, Dewan Kesenian Kampus (DKK) Universitas Jember sukses menggelar pementasan teater bertajuk “SOGOL: Serenade Terakhir”. Pementasan ini menjadi persembahan besar yang melibatkan seluruh elemen DKK, dari anggota hingga alumni, dalam rangka memperingati tiga dekade usia organisasi. Dengan konsep modern dan panggung yang dirancang seperti bioskop, penonton disuguhkan alunan musik serta aksi para aktor yang membangkitkan kembali kisah legendaris Sogol, pendekar asal Jember, dalam nuansa teater kontemporer.
Syamsya, anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Seni (UKMS) Titik FMIPA yang dikenal dengan nama panggung Bedes, turut berperan sebagai Sogol. Ia bergabung di DKK untuk memperdalam pengalaman teaternya serta berproses bersama rekan-rekan seniman kampus. “Latihannya cukup keras, bisa sampai 5 jam per hari, tapi banyak pelajaran yang saya dapat,” ungkap Bedes, yang sudah berpengalaman tampil dalam berbagai pementasan teater. Bedes berharap perannya mampu menunjukkan sisi lain dari Sogol, seorang maling legendaris yang dikenal merampas harta orang kaya untuk diberikan kepada rakyat kecil.
Penonton memenuhi area pementasan dan disambut dengan suasana yang penuh kehangatan khas Jember, dengan percakapan yang menggunakan bahasa bilingual: Bahasa Jawa dan Indonesia berlogat Madura (pandhalungan). Acara ini menghadirkan pengalaman teatrikal unik yang mengangkat cerita tradisional dengan gaya segar namun tetap setia pada esensi cerita rakyat. Di akhir pertunjukan, penonton dikejutkan dengan adegan keranda yang diangkat dari arah belakang, diiringi lantunan nyanyian dari tim paduan suara, menciptakan kesan tragis nan mendalam yang melekat dalam ingatan.
Selain kisah heroisme Sogol, pementasan ini juga mengangkat sudut pandang baru tentang kisah cintanya dengan seorang penari bernama Tuminah, konflik ekonomi, serta unsur mistis yang kuat. Melalui SOGOL: Serenade Terakhir, DKK mengemas wacana baru yang relevan dengan isu modern, namun tetap mengakar pada nilai budaya Jember. Pementasan ini menjadi langkah besar bagi DKK dalam memperkenalkan cerita lokal kepada masyarakat dan mengembangkan teater di lingkup kampus serta Kabupaten Jember.
Pewarta: Wulan Faradila