Perkembangan Proses Pembukaan Prodi Spesialis Fakultas Kedokteran UNEJ

Jember, Tegalboto – Universitas Jember sedang dalam proses pembukaan prodi spesialis bedah umum dan anestesiologi bagi mahasiswa. Pemberitahuan resmi mengenai pembukaan prodi baru UNEJ masih belum diumumkan. Tetapi, kabar tersebut sudah menyebar luas di Fakultas Kedokteran dan segala bentuk persiapan sedang dikerjakan.

Mahasiswi semester tujuh, Fakultas Kedokteran, Universitas Jember bernama Emeralda Listy Nabila mengungkapkan bahwa pada Jumat, 18 Oktober 2024 isu pembukaan prodi baru di Fakultas Kedokteran disampaikan dari mulut ke mulut, terutama oleh dosen yang sedang mengajar.

Emeralda juga berantusias dengan adanya pembukaan prodi spesialis bedah umum. Ia beranggapan bahwa Universitas Jember sudah cukup memenuhi kriteria, seperti pada fasilitas secara fisik, dan pihak konsulennya sudah kompeten, serta sudah terdapat isu dibentuknya rumah sakit Unej khusus prodi spesialis bedah umum. “Menurut saya sudah cukup (kesiapan fasilitasnya), ya. Karena di beberapa tahun terakhir ini udah banyak upgrade segi fasilitas secara fisik, kayak gedung dan lain sebagainya. Kemudian dengar-dengar mau dibangun Rumah Sakit khusus itu,” ungkap Emeralda pada Jumat (18/10/2024) di depan Ruang Laboratorium Keterampilan Klinik, FK UNEJ.

Sebenarnya, pemberitahuan tersebut sudah disebarkan oleh PPID (Pejabat Pemerintahan Informasi dan Dokumentasi) Kabupaten Jember melalui website resmi. Pada hari Rabu, 1 Februari 2023 pukul 13.00 WIB, Fakultas Kedokteran UNEJ sudah melakukan rapat koordinasi Perjanjian Kerja Sama antara RSD dr. Soebandi dengan FK UNEJ mengenai pembentukan program pendidikan dokter spesialis bedah umum.

Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) merupakan tahapan pendidikan lanjut setelah S1, yang ditempuh selama empat atau lima tahun. PPDS adalah program studi yang menyiapkan lulusan dokter umum menjadi dokter spesialis.

Dipastikan cepat atau lambat FK UNEJ akan memberi pengumuman pendaftaran mahasiswa program studi baru. Mahasiswa UNEJ yang ingin melanjutkan program studi spesialis dapat mendaftarkan diri di FK UNEJ.

Selama mempersiapkan diri menuju pengumuman pendaftaran, FK Unej telah melakukan beberapa riset, sehingga pada tanggal 30 Juli 2024 Fakultas Kedokteran UNEJ kedatangan tamu dari Direktorat Kelembagaan Ditjen Diktiristek untuk melakukan evaluasi lapangan terhadap pembukaan program studi baru di Aula Darus Syifa’, RSD dr. Soebandi Jember.

Pada acara tersebut pihak UNEJ, yaitu Prof. Slamin, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Jember mengungkapkan alasan dibukanya Program Studi Pendidikan Dokter spesialis bedah umum. Menurutnya lantaran kurangnya tenaga medis spesialis bedah umum di Jawa Timur. Bahkan, Program Studi pendidikan dokter spesialis di Jawa Timur hanya ada dua dan di daerah Tapal Kuda belum ada. Pembukaan program studi tersebut bertujuan untuk menciptakan lulusan dokter spesialis yang kompeten dan dapat memenuhi kebutuhan dokter spesialis di Indonesia.

Dekan FK UNEJ juga memaparkan kesiapan fakultas dalam pembentukan PPDS Bedah, seperti persiapan kurikulum, tenaga pengajar, dan fasilitas pendidikan.

Tahapan pembentukan Program Pendidikan Dokter Spesialis semakin siap dengan sudah dibentuknya situs web PPDS Bedah Umum dan PPDS Anestesiologi, meskipun website tersebut belum dilengkapi tata cara pendaftaran. Lulusan PPDS Bedah Universitas Jember nantinya akan memiliki gelar Sp.B. dan lulusan PPDS Anestesiologi memiliki gelar Sp.An.

Emeralda juga mengemukakan, meski dirinya dan masyarakat Jember yang menantikan PPDB Spesialis Bedah belum pasti kapan. Ia beranggapan Fakultas Kedokteran UNEJ memiliki rasio kesiapan 85 persen dari 100 persen. Hal itu menunjukkan Fakultas Kedokteran UNEJ sudah layak di mata masyarakat Jember untuk membuka PPDS Bedah.

Harapan Emeralda mengenai program studi baru Fakultas Kedokteran Jember yaitu menciptakan lulusan yang profesional dan membawa reputasi yang baik bagi FK UNEJ, “Semoga prodinya bisa meluluskan dokter-dokter spesialis yang baik dan mampu membawa nama baik FK UNEJ,” tandasnya.

 

Penulis: Inas Masyura, Sania Nikmatul Azizah
Reporter: Atiya Num’atul Salsabila, Subakhtiyar
Fotografer: Adam Rizki Priambodo

editor: Haikal

Leave a Reply