Jember – Penutupan rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Jember (UNEJ) 2025 pada Sabtu, (16/08) diwarnai suka duka. Sejak pukul lima pagi, Stadion Universitas Jember telah dipadati ribuan mahasiswa baru dari kampus pusat Jember, serta kampus Bondowoso, Lumajang, dan Pasuruan.
Bagas Wahyu, salah satu tim 45 selaku koordinator divisi media kreatif PKKMB Universitas Jember menyatakan perasaan bangga dan lega. “Pasti bangga banget sudah sampai di hari terakhir, juga persiapan khususnya tim Medkraf itu jauh-jauh hari kayak dua bulan sebelum kegiatan, kita sudah mulai bekerja. Hari terakhir jadi senang sekali begitu. Lega banget.”
Andra, salah seorang mahasiswa baru Fakultas Hukum, mengungkapkan suka citanya dalam mengikuti rangkaian kegiatan PKKMB kali ini. “Sangat seru sih, Kak. Soalnya kita juga sangat excited menunggu PKKMB ini,” ungkapnya.
Mahasiswa asal Banyuwangi, Abdul Aziz dari program studi yang sama, turut menyampaikan kesan mendalam terhadap kemeriahan acara penutupan PKKMB. “Penutupan PKKMB ini sangat meriah sih, Kak. Ya bisa dibilang first time lah disini,” ucapnya.
Di sisi lain, Agista Rahma, mahasiswa baru Universitas Jember Kampus Pasuruan mengungkapkan keluhannya. “Tapi juga capek ya, Kak. Soalnya yang dari Kota Pasuruan tadi berangkatnya kemarin malam, terus sampai sini itu sore ke malam. Setelah ini, jam empat juga langsung pulang lagi ke Pasuruan,” ujarnya.
Kendala juga dirasakan oleh Putri Dian karena terbatasnya jam istirahat. “Kita jam istirahatnya juga terbatas karena persiapannya juga banyak, bangunnya lebih awal. Biasanya bangun jam lima, sekarang jam setengah dua sudah mandi, sudah siap-siap, sudah kumpul di bawah sama temen-temen lainnya,” paparnya.
Meski memiliki keluhan, Agista Rahma dan Putri Dian tetap menikmati rangkaian acara penutupan PKKMB Universitas Jember tahun 2025.
“Kalau menurut aku yang keren itu paper mop tadi sih,” kata Putri.
Sama halnya dengan Putri, Agista Rahma selain mengungkapkan kekagumannya, ia juga berharap PKKMB tahun depan bisa lebih kreatif dan seru lagi kegiatannya dari yang sebelum-sebelumnya.
Penulis: Puteri Yang Dinanti dan Nabinta Kurnia
Penyunting: Faris Eka P.
Pers Tegalboto
Menuju Pencerahan Masyarakat
