Till Death Do Us Part (Bagian 3)

“Seharusnya ini bukan mimpi, karena aku bisa merasakan sakitnya. Jelas ini bukan mimpi. tapi harus kusebut dengan apa?” Digerakkan tubuhnya untuk duduk dan meraih ponsel di meja samping ranjang, rasa nyeri menjalar di otot sekujur tubuhnya. Saat berhasil digenggam, jemari Adnan mulai menari-nari di permukaan datar yang bersinar. Mengetikkan deretan huruf dengan harapan mesin pencarian…

Read More

Till Death Do Us Part (Bagian 2)

Ruangan berpendingin udara seperti tidak memberikan pengaruh apapun. Bulir keringat sebesar biji jagung terus keluar dari pori-pori pelipis hingga mengalir membasahi sarung bantal. Tubuh yang masih berbaring itu terlihat kesulitan bergerak, matanya ke mana-mana tetapi masih terselimuti oleh kelopaknya. Jika bisa didengar, mungkin degup jantungnya sudah berdentang-dentang seperti jam kota yang memberitahukan waktu pada penduduk….

Read More

Till Death Do Us Part (Bagian 1)

Denting sendok beradu dengan cangkir menjadi satu-satunya suara yang memenuhi dapur. Benda metal itu berputar-putar membuat air berwarna merah cerah membentuk pusaran di tengah cangkir. Muka pria berusia seperempat abad itu masih menampakkan rasa kantuk dan kemalasan yang enggan untuk pergi. Dengan tidak fokus, air tehnya menciprat ke tangan. Sebuah decakan lolos dari bibirnya, diikuti…

Read More

Harusnya Ia Menyesap Kopi Sedikit Demi Sedikit

Ia punya kebiasaan buruk meminum setenggak kopi segelas bagian bapaknya ataupun yang ibunya buatkan untuknya, setiap pagi. Dikatakan kebiasaan buruk karena ia bebal kala beberapa kali dinasihati oleh orang tuanya. “Untuk remaja sepertimu tidak baik minum kopi sebelum perutmu terisi apa-apa, apalagi meminumnya dalam setenggak sekaligus.” Itu suara kekhawatiran ibunya ketika masih menjerang air untuk…

Read More

Cerpen “Ibu Bumi Abah”

Aku kangen dengan semangat hidupnya. Saat aku masih kecil dulu, hidupnya sungguh bergairah. Aku masih ingat dengan semangatnya ketika mengajariku cara menyeduh akar Kayu Bajakah. “Kalau kamu minum ini, Nak. Dijamin tubuhmu akan tetap bugar. Dirimu juga cepat besar. Mau, kan, kekar dan sehat seperti Abah-mu ini?” aku selalu mengangguk dengan semangat, “Nah, kalau mau,…

Read More