Tolong

Di antara kesedihan itu, tersirat suatu pesan entah apa yang akan terjadi kemudian Diri takut, diri segera semuanya lelap, tolong terlintas di benak, untuk mengakhiri namun itu hanya perkara menyelami hanya diri yang dapat berenang kepermukaan Diri tak bisa, tolong Semua dapat dilalui mudah namun entah hari ini hanya memanen gagal Padahal telah diri mempersembahkan…

Read More

Puisi Aku dan Kamus Usangnya

Aku Tersinggung dengan Kamusnya   Kalau aku punya banyak Aku mau menunggu Kalau aku punya banyak Aku mau mengerti Kalau aku punya banyak Aku mau berbagi Kalau aku punya banyak sekali Aku mau kamu juga tahu   Kamu juga punya banyak Tapi kamu tidak terbaca Kamu juga punya banyak Tapi aku tidak mengerti Kamu juga…

Read More

Kursi Kosong di Teras

Saat sampai menapak jejak kereta Tanda sudah kembali pulang Waktu mata menatap jalanan Padahal hati terburu-buru Ingin dipuaskan akan senyum si Mbah Yang selalu terpatri diingatan   Namun, bukan manusia namanya Kalau tak menemui kemangkatan Kalau tetap bernapas Nanti banyak penebusan perbuatan   “Lebih baik kembali bersemayam, daripada memaksakan badan. Biarlah sukma kembali pada sang…

Read More

4PI! 2pi, 2pi, 2pi! 

Hendak menepi kini ditepis Jalan itu berapi-api Maka pipi berpeluh getir Kendati lidah meludahi api   API!   Perciknya membuat buta Tolong! Ku tak mau disumpal Cepat sekali menjalar sepi Tak habis pikir berakhir sinis API! Tolong! aku ditelan api!   Orang baru, orang lama satu soal bermuka ribu sering bersiteru, senang berlamat-lamat kan tahu…

Read More

Puisi-puisi Nadiyah

NUANSA PINK   Nuansa Florist tercantum tujukan merek dari mana ia berasal Berlogo kembang tersemat di samping merek dalam lipatan kertas terbagi lima Lima lipatan kertas cokelat kokoh berdiri di atas kapas bersumber kehidupan yang menopangnya Yaitu kembang nuansa pink di dalamnya   Sebenarnya Dia inginkan warna, pada bunga yang pernah ditanya Warna pink disetiap…

Read More

Sesekali Memasihkan Bapak

Waktu masih setinggi tunas kelapa bapak sesekali mengamit badan lalu memastikan setiap sayang sudah melumuri muka karena ia yakin dinasnya sampai petang.   Kalau pulang aku yang masih versi kemasan akan menyambanginya di depan rumah sambil merentangkan tangan meminta dekapan.   Kadang-kadang pulang membawa kotak mainan mahal–mahal kasih sayang. Karena dilumuri oleh pelumas badan ketika…

Read More