Jember-Tegalboto, Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Jember (UNEJ) diwarnai praktik kecurangan. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (29/04/2025), saat tim pengawas menemukan perangkat elektronik ilegal yang terpasang di salah satu ruang ujian UTBK UNEJ. Perangkat tersebut diduga kuat digunakan untuk membantu peserta ujian secara ilegal.
Ketua UTBK SNBT UNEJ, Prof. Slamin, membenarkan hal ini. Prof. Slamin mengungkapkan bahwa pihak kampus menerima informasi dari panitia pusat mengenai adanya upaya remote access terhadap komputer peserta. “Kami menerima informasi dari panitia pusat mengenai dugaan adanya upaya remote access terhadap komputer peserta,” ujarnya, dikutip dari unggahan @unejtoday (30/4).
Setelah dilakukan penelusuran, tim UTBK Universitas Jember berhasil menemukan perangkat mencurigakan yang terdiri dari dua mini PC, satu router, dan UPS. Seluruh perangkat tersebut disimpan secara tersembunyi dalam kardus printer, yang diletakkan di atas lemari dan diapit dua printer.
Peristiwa ini juga sempat ramai diperbincangkan di media sosial, setelah akun Instagram @jember.keras dan @radar.jember mengunggah informasi tentang dugaan joki UTBK di UNEJ. Narasi yang tersebar menyebutkan bahwa perangkat tersebut difungsikan sebagai perantara jaringan, membuka celah bagi seseorang di luar lokasi ujian untuk membantu peserta ujian.
Praktik kecurangan ini disinyalir sudah terorganisir sebelumnya, dengan melibatkan pihak internal. Dugaan keterlibatan oknum orang dalam menguat karena alat-alat tersebut tidak mungkin bisa dipasang tanpa adanya akses ke dalam ruangan, sistem ataupun perangkat UTBK.
Sebelumnya, Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Eduart Wolok dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung dikanal youtube SNPMB ID (29/04/2025) menyatakan, “Kecurangan UTBK di Universitas Jember, pelanggaran yang melibatkan orang dalam, menggunakan perangkat sebagai proxy untuk menghubungkan PC peserta dengan jaringan eksternal.”
Pihak kampus menyayangkan insiden tersebut dan menegaskan komitmennya terhadap integritas pelaksanaan UTBK. “Kami tidak mentolerir tindakan curang dalam bentuk apapun. Pegawai yang terlibat telah dikenai sanksi,” tegas Prof. Slamin.
Insiden ini jelas memicu beragam reaksi dan komentar dari warganet. Banyak yang menyayangkan kejadian tersebut karena dinilai dapat mencoreng nama baik kampus.
Penulis: Muh. Slamet Hariyadi
Penyunting: Anabela Septyana
Pers Tegalboto
Menuju Pencerahan Masyarakat