Kawasan Universitas Jember Jadi Area Jogging Favorit, Mahasiswa Soroti Kedisiplinan Jogger dan Potensi Bahaya

Tegalboto, Jember (19/06) — Kawasan Universitas Jember (UNEJ) kini menjadi salah satu tempat favorit masyarakat Kota Jember untuk berolahraga, khususnya jogging. Fenomena ini telah berlangsung cukup lama dan kian terlihat ramai pada waktu-waktu tertentu, seperti pagi dan sore hari. Meskipun memberi kesan kampus yang terbuka dan inklusif, fenomena jogging di lingkungan kampus rupanya memunculkan beragam tanggapan dari mahasiswa.

Seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah angkatan 2023, berinisial D, menyampaikan bahwa aktivitas jogging di kampus memiliki plus minus tersendiri. Di satu sisi, kegiatan ini mendukung gaya hidup sehat dan memberi manfaat bagi masyarakat umum. Namun, di sisi lain, kurangnya kesadaran dalam mematuhi aturan penggunaan fasilitas kampus justru menimbulkan ketidaknyamanan.

“Saya sebagai mahasiswa yang juga suka jogging di UNEJ merasa kegiatan ini punya plus minus. Positifnya, ya karena sama-sama ingin sehat, masyarakat umum juga butuh tempat olahraga. Tapi yang jadi masalah, banyak dari mereka tidak menggunakan trotoar. Mereka jogging di jalan utama kampus yang seharusnya digunakan untuk aktivitas lain. Ini cukup mengganggu,” jelasnya.

Menurut D, kondisi paling terasa biasanya terjadi pada sore hari, terutama di sekitar lapangan hijau depan Gedung Soerachman. Padahal, fasilitas trotoar sudah tersedia di area tersebut, tetapi masyarakat masih banyak yang memilih jogging di luar jalur yang telah disediakan. Hal ini tidak hanya berpotensi menimbulkan gangguan bagi mobilitas mahasiswa, tetapi juga berisiko dari segi keselamatan.

Tanggapan serupa disampaikan oleh Muchtar Alimi, mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2023. Ia menilai keberadaan masyarakat umum di lingkungan kampus sebagai hal yang tidak sepenuhnya negatif. Baginya, keberadaan mereka juga bisa memberi dampak positif terhadap citra kampus.

“Positifnya, kampus jadi lebih hidup dan dikenal masyarakat luas. Tapi kalau sudah menyangkut keselamatan, apalagi kalau jogging-nya di tengah jalan, itu sudah jadi persoalan,” ungkapnya.

Muchtar menambahkan, meskipun belum pernah terjadi insiden serius, kondisi semacam ini bisa menjadi ancaman. Ia menilai perlu adanya kesadaran dari masyarakat untuk lebih memahami batasan dan etika penggunaan ruang publik di area kampus.

“Karena belum pernah ada kejadian, orang-orang jadi merasa aman-aman saja. Tapi kita juga harus tahu diri. Ini lingkungan kampus, ada aktivitas mahasiswa di sana,” tegasnya.

Melalui wawancara tersebut, muncul harapan agar Universitas Jember mengambil sikap yang lebih jelas terkait pengelolaan kawasan kampus. Mereka berharap ada regulasi atau imbauan yang lebih tegas mengenai penggunaan fasilitas kampus oleh masyarakat umum, sekaligus peningkatan aspek keamanan untuk menjamin kenyamanan semua pihak, baik sivitas akademika maupun pengunjung.

 

Penulis: Atiya Num’atul Salsabila

Penyunting: Muh Slamet Hariyadi

 

Pers Tegalboto

Menuju Pencerahan Masyarakat

 

Leave a Reply