Saat sampai menapak jejak kereta
Tanda sudah kembali pulang
Waktu mata menatap jalanan
Padahal hati terburu-buru
Ingin dipuaskan akan senyum si Mbah
Yang selalu terpatri diingatan
Namun, bukan manusia namanya
Kalau tak menemui kemangkatan
Kalau tetap bernapas
Nanti banyak penebusan perbuatan
“Lebih baik kembali bersemayam,
daripada memaksakan badan. Biarlah
sukma kembali pada sang pencipta,”
kata ibuku sambil berkisah
di antara sekedar jalan menuju rumah
Sampai di rumah
Benar-benar ada rasa sesal
karena tidak terisi lagi
Kursi kosong di teras
Jember, 2 Mei 2025
ilustrasi: Ardita Shello
penulis: Anabela Septyana
Pers Tegalboto
Menuju Pencerahan Masyarakat